Pengertian, Tujuan, Fungsi, Dan Manfaat Media Pembelajaran Matematika






A.    PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari si pengirim (komunikator atau sumber/source) kepada si penerima (komunikan atau audience/receiver).
Sedang menurut KBBI, media dapat diartikan sebagai perantara, penghubung; alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk, yang terletak diantara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya).
Proses belajar mengajar juga merupakan proses komunikasi sehingga pembelajaran biasa dipakai sebagai pengganti padanan kata “Instruction” (Sundayana, 2013: 6). Asyhar juga (2012: 6) menuliskan kata pembelajaran merupakan terjemahan dari istilah Bahasa Inggris, yaitu “instruction”. Instruction diartikan sebagai proses interaktif antara guru dan siswa yang berlangsung secara dinamis. Asyhar (2012: 7) melanjutkan pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik.Jadi, secara umum bisa diartikan bahwa media pembelajaran  matematika adalah alat bantu proses belajar mengajar. Yaitu segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada peserta didik
Matematika menurut Johnson dan Myklebust yang ditulis oleh Abdurrahman (2003: 252) merupakan bahasa simbolis yang mempunyai fungsi praktis untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan. Selain sebagai bahasa simbolis matematika merupakan ilmu yang kajiannya abstrak mengenai ruang dan bilangan (H.W Fowler yang ditulis oleh Suyitno, 1985: 736). Pengertian matematika tersebut diperkuat oleh Walker (1995) yang ditulis oleh Sundayana (2013: 3) bahwa matematika dapat didefinisikan sebagai studi tentang struktur-struktur abstrak dengan berbagai hubungannya.
Sehingga, dapat disimpulkan media pembelajaran matematika adalah seluruh alat yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam pembelajaran matematika juga sebagai sarana untuk menuju tujuan pada proses pembelajaran matematika. 

B. Tujuan Media Pembelajaran Matematika

Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam pembelajaran matematika. Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah:

a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi.

b. Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

c. Metode mengajar akan lebih bervariasi.

d. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

C. Fungsi Media Pembelajaran Matematika

Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar–mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motifasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain membangkitkan motifasi dan minat siswa,media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.

Menurut Derek Rowtree, media pembelajaran (media pembelajaran edukatif) mempunyai fungsi:

a. Membangkitkan motivasi belajar

b. Dapat mengulang apa yang telah dipelajari

c. Menyediakan stimulus belajar

d. Mengaktifkan respon peserta didik (siswa)

e. Menggalakan latihan yang serasi

f. Memberikan balikan dengan segera

D.   MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Kemp dan Dayton (1985;3-4) mengemukakan beberapa dampak positif penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas sebagai berikut:

a. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajaran yang atau mendengar penyajian melalui media pesan yang sama. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan unntuk pengkajian, latihan dan aplikasi lebih lanjut.

b. Pembelajaran bias lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siwa tetap terjaga dan memperhatikan.

c. Pembelajaran menjadi lebih efektif. Dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan.

d. Lebih hemat waktu. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya membutuhkan waktu yang singkat uuntuk mengantarkan pesan-pesan dari isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.

e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan. Yaitu bila integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan yang terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas.

f. Pembelajaran dapat dilakukan pada ruang dan waktu yang diinginkan, terutama jika media pembelajaran dirancang untukpenggunaan secara individu.

g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif. Beban guru terhadap penjelasan yang berulang-ulang dapat dikurangi sehingga ia dapat memusatkan perhatian pada aspek-aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasehat siswa.

Jadi, dalam proses belajar-mengajar matematika, media sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman terhadap peserta didik. Selain itu, keberadaan mediajuga akan membuat pelajaran matematika menjadi menyenangkan.

Ada beberapa manfaat media pembelajaran, antara lain:

a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar –gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.

b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.

c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.

d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan

e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar

h. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat Peraga Bintang Ajaib Segi Lima

PYRAMIT (PHYTAGORAS DAN LIMIT)