Media Pembelajaran Matematika Menara Hanoi
Media pembelajaran sangat
berperan penting dalam penyampaian sebuah materi dalam proses belajar-mengajar.
Dalam memahami suatu konsep siswa masih harus diberikan kegiatan yang
berhubungan dengan benda nyata atau kejadian nyata yang dapat diterima oleh
akal siswa. Karena, dalam belajar matematika pengalaman belajar siswa sangatlah
penting. Pengalaman tersebut akan sangat mudah dipahami apabila ditunjang
dengan alat bantu belajar, agar pemahaman matematika tersebut menjadi konkret.
Dengan bantuan media pembelajaran, suatu pelajaran yang terkesan sulit seperti
matematika akan lebih hidup dan menarik sehingga paradigma kalau matematika itu
selalu identik dengan sulit akan terasa lebih santai dan menyenangkan. Siswa
diharapkan untuk lebih mudah memahami sebuah konsep dan dasar sebuah materi
pelajaran sehingga siswa memiliki dasar-dasar pemahaman yang kokoh dalam
memahami konsep-konsep selanjutnya.
Dalam matematika ada banyak
pola dan barisan billangan yang kita jumpai mulai dari tingkat SD yang
sederhana sampai SMA bahkan perguruan tinggi. Sungguh tidak lucu rasanya kalau
kita begitu sering menemukan dan menggunakan barisan dan pola tersebut tanpa mengetahui
prosesnya. Pembuktian langsung dengan menggunakan rumus-rumus mungkin akan
sangat membosankan. Untuk itu media alat peraga menara Hanoi ini dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan agar suatu
materi atau pemahaman bisa masuk ke siswa sehingga dengan mudah dapat dipahami.
Tujuan dari menara Hanoi yaitu
melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving), menemukan
barisan bilangan dengan cara bermain, menemukan rumus pola bilangan.
Menara Hanoi merupakan salah satu diantara berbagai teka-teki
dalam matematika. Teka-teki ini ditemukan ditemukan oleh Edouard
Lucas, ahli matematika Perancis di tahun 1883. Teka-teki ini berdasarkan pada
sebuah cerita legenda tentang candi Indian atau menara Benares di India yang
memiliki tiga tiang dan salah satu tiangnya terdapat 64 tumpukan cakram emas.
Para pendeta mendapat tugas untuk memindahkan cakram emas itu ke tiang yang
lain sesuai dengan suatu aturan.Pendeta
Brahma, melaksanakan tugas dari peramal di masa lalu, sesuai dengan aturan
teka-teki ini. Menurut legenda ini, bila teka-teki ini diselesaikan, dunia akan
kiamat. Tidak jelas benar apakah Lucas menemukan legenda ini atau terinspirasi
olehnya. Bila legenda ini benar, dan pendeta itu bisa memindahkan satu cakram
tiap detik, menggunakan pemindahan paling sedikit, maka akan memakan waktu 264−1
detik atau kurang lebih 584,582 milyar tahun.
Setiap
jenis dari media pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada media
pembelajaran menara Hanoi Kelebihannya
yaitu Memperrmudah dalam hal pemahaman konsep-konsep dalam barisan bilangan
dengan cara bermain matematika, Memberikan pengalaman yang efektif bagi siswa dengan
berbagai kecerdasan yang berbeda., Memotivasi siswa untuk menyukai pelajaran
matematika yakni aspek bilangan, Memberikan kesempatan bagi siswa yang lebih
lamban berpikir untuk menyelesaikan permainan ini dengan berhasil, Mempermudah
abstraksi siswa. Sedangkan kekurangnnya yaitu
Kurangnya efisiensi waktu dalam menggunakan media belajar ini jelas
membutuhkan waktu yang relatif lama terlebih apabila ada siswa lamban berfikir,
Karena terbuat dari kayu sehingga kemungkinan akan lebih rusak.
Dengan berbagai macam metode penghitungan dan penelitian,
permainan Menara Hanoi ini akhirnya terpecahkan dengan solusi :
“Jika terdapat sejumlah n cakram pada permainan menara
hanoi, maka banyaknya perpindahan yang terjadi (tetap mengikuti aturan
permainan) hingga semua n cakram sampai di tiang tujuan adalah 2n − 1
perpindahan.”
Jadi begini, asumsikan bahwa
tiang pertama merupakan tiang asal, tiang yang di tengah merupakan tiang bantu,
dan yang disebelah kanan merupakan tiang tujuan. Jadi terdapat 4 buah cakram
yang terdapat pada tiang asal, yang akan dipindahkan ke tiang tujuan. Cara
memindahkannya yaitu dengan memanfaatkan tiang bantu yang ada di tengah.
Mulailah memindahkan cakram yang paling atas, yaitu yang paling kecil.
Dilanjutkan dengan memindahkan cakram yang paling atas dari tiang asal ke tiang
lainnya yang masih kosong. Demikian selanjutnya, anda harus menyusun cakram
tersebut mulai yang terbesar diletakkan di bawah, dan semakin ke atas ukuran
cakramnya semakin kecil, dengan syarat dalam satu perpindahan hanya satu cakram
yang dipindahkan.
Alat Dan Bahan Membuat Menara Hanoi
Dalam membuat menara
hanoi ada alat dan bahan yang harus disediakan terlebih dahulu, yang digunakan
dalam pembuatan media menara Hanoi adalah sebagai berikut:
- Papan triplek
- Gergaji
- Amplas
- Pisau
- Penggaris
- Alat tulis
- Jangka
Langkah Kerja Pembuatan Menara Hanoi
Berikut ini adalah
langkah-langkah dalam membuat atau menyusun permainan menara hanoi:
- Sediakan papan triplek (kira-kira berukuran 20x60cm).
- Buat sketsa bangun persegi
- Buat 3 Potong tongkat berbentuk tiang dengan tinggi
- Buat 7 cakram dengan diameter terbesar 18 cm kemudian
16 cm, 14 cm, 12 cm, 10 cm, 8 cm, dan 6 cm (susunan cakram berbentuk
kerucut dengan cakram terkecil berada paling atas)
- Haluskan dengan amplas
Penggunaan alat peraga menara Hanoi dalam
pembelajaran:
a.
Guru dapat menceritakan legenda di India tentang menara Benares
sebagai pengantar di awal pembelajaran
b.
Aturan permainan matematis menara hanoi:
1. Hanya satu cakram yang
boleh dipindahkan dalam satu waktu
2. Setiap perpindahan
berupa pengambilan cakram teratas dari satu tiang dan memasukkannya ke tiang
lain, di atas cakram lain yang mungkin sudah ada di tiang tersebut
3. Tidak boleh meletakkan
cakram di atas cakram lain yang lebih kecil.
Petunjuk kerja:
1. Percobaan dapat dimulai dari 1 buah cakram, 2 buah cakram, 3
buah cakram, dan seterusnya sampai dengan 7 cakram.
2. Setiap pemindahan satu cakram dari satu tiang ke tiang yang lain
diperhitungkan sebagai satu langkah perpindahan.
3.
Total pemindahan adalah banyaknya pemindahan minimal.
4.
Untuk memudahkan siswa melakukan penyelidikan, siapkan lembar
kerja yang antara lain berisi tabel hasil percobaan, sebagai berikut:
Bila diperhatikan,
saat melakukan pemindahan 1 cakram, 2 cakram, dan seterusnya, sebenarnya kita
melakukan pemindahan dan penyusunan yang sama berulang-ulang. Untuk memindahkan
2 cakram, perlu memindahkan terlebih dahulu 1 cakram kecil ke tiang singgah
lalu memindahkan cakram besar ke tiang tujuan baru memindahkan cakram kecil ke
tiang tujuan. Artinya, untuk memindahkan n cakram maka perlu memindahkan (n-1)
cakram yang lebih kecil ke tiang singgah, lalu memindahkan 1 kali cakram
terbesar ke tiang tujuan, dilanjutkan dengan memindahkan kembali n-1 cakram
yang lebih kecil tadi ke tiang tujuan. Dari sini tampak bahwa untuk mendapatkan
total pemindahan yang minimal maka diperlukan pemindahan (n-1) cakram dua kali
dan ditambah pemindahan cakram terbesar satu langkah. Proses ini disebut dengan
proses rekursif.
Siswa sudah mencoba
menyelesaikan perpindahan cakram sesuai dengan aturan permainan dan sudah mampu
mengisi tabel 1. Siswa juga sudah bisa menerka berapa barisan selanjutnya
Selanjutnya karena sasaran permainan matematis kita adalah anak SD maka
sekarang saatnya kita arahkan untuk mendapakan sebuah pola
Dengan cara yang menantang dan juga menyenangkan akhirnya siswa
mendapatkan pola bilangan 2n –
1
Komentar
Posting Komentar