Kedudukan, Rasional, Dan Persyaratan Pembuatan Media Pembelajaran Dalam proses Pembelajaran Matematika


 
A. Kedudukan Media Pembelajaran Matematika

Media pembelajaran memiliki kedudukan yang sangat penting dalam proses
pembelajaran matematika. Melalui media pembelajaran, guru akan lebih mudah dalam menyampaikan materi matematika yang abstrak. Selain itu,siswa juga akan lebih mudah dalam menerima dan memahami materi matematika. Dalam proses pembelajaran matematika, media pembelajaran memiliki kedudukan sebagai fasilitator, alat pembelajaran dan peragaan. Selain itu media pembelajaran juga memiliki kedudukan sebagai perantara atau penyampai pesan antara guru dan murid. Kedudukan media pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut


Media pembelajaran memiliki kedudukan yang sangat penting dalam proses pembelajaran matematika. Melalui media pembelajaran, guru akan lebih mudah dalam menyampaikan materi matematika yang abstrak. Selain itu,siswa juga akan lebih mudah dalam menerima dan memahami materi matematika. Dalam proses pembelajaran matematika, media pembelajaran memiliki kedudukan sebagai fasilitator, alat pembelajaran dan peragaan. Selain itu media pembelajaran juga memiliki kedudukan sebagai perantara atau penyampai pesan antara guru dan murid. Kedudukan media pembelajaran sebagai fasilitas maksudnya adalah media pembelajaran digunakan oleh guru untuk memfasilitasi setiap kemampuan dan keterampilan siswa sehingga prestasi belajar siswa menjadi meningkat. Selain itu media pembelajaran juga dapat memfasilitasi berbagai tipe belajar siswa seperti tipe belajar Audio Visual, sehingga siswa bisa lebih cepat memahami materi matematika yang diberikan. Kedudukan media pembelajaran sebagai alat pembelajaran dan peragaan maksudnya adalah media pmebelajaran digunakan sebagai alat peraga dalam menjelaskan konsep matematika yang abstrak sehingga bisa terlihat lebih konkret. Dengan demikian, siswa menjadi lebih memahami materi matematika yang disampaikan. Melalui media pembelajaran sebagai alat pembelajaran dan peragaan.

B. Rasional Media pembelajaran Dalam Proses Pembelajaran Matematika
Seperti yang telah disebutkan diatas media sangat berperan penting dalam proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Matematika. Terdapat beberapa alasan pentingnya media dalam pembelajaran matematika, yaitu :

1. Objek matematika itu abstrak sehingga memerlukan peragaan

Dengan alat pembelajaran matematika, materi matematika yang abstrak disajikan kedalam pendekatan yang lebih konkret, ada visualisasinya, serta manfaat dalam mempelajari materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sementara menurut Murwani (1999), untuk membelajarkan matematika secara benar pada siswa mutlak harus menggunakan alat peraga untuk memudahkan siswa mengenal konsep-konsep matematika.

2. Sifat materi matematika tidak mudah dipahami

Materi dari matematika bersifat abstrak, hal ini menjadikan materi matematika tidak mudah dipahami oleh kebanyakan siswa. Maka dari itu dengan alat pembelajaran matematika siswa diharuskan berpartisipasi lebih aktif, mereka tidak hanya melihat, mendengar, dan memperhatikan saja, tetapi mereka juga harus melakukan/latihan, sehingga pembelajaran minds on dan hands on bisa tercapai, konsep dibangun oleh siswa sendiri. Contohnya : dalam metode eliminasi, apabila disajikan dalam alat peraga maka tiap langkah yang harus dilakukan tidak dihapal oleh siswa tetapi dipahami, mereka membangun konsep sendiri dan mereka tahu alasan melakukan tiap langkah tersebut.

3. Hirarki matematika ketat dan kaku.

Dalam matematika terdapat materi prasyarat yang diperlukan untuk dapat menginjak ke materi selanjutnya. Hirarki belajar menurut Gagne harus disusun dari atas ke bawah atau up down (Orton,1987). Dimulai dengan menempatkan kemampuan, pengetahuan, ataupun keterampilan yang menjadi salah satu tujuan dalam proses pembelajaran di puncak dari hirarki belajar tersebut, diikuti kemampuan, keterampilan, atau pengetahuan prasyarat (prerequisite) yang harus mereka kuasai lebih dahulu agar mereka berhasil mempelajari keterampilan atau pengetahuan diatasnya. Hirarki matematika bersifat ketat dan kaku artinya dalam pemecahan masalah membutuhkan aturan, prinsip dan konsep-konsep terdefinisi sebagai prasyaratnya, yang membutuhkan konsep konkret sebagai prasyarat berikutnya lagi.

Jadi diperlukan media agar dapat menuntun untuk terbiasa dalam belajar matematika yang tatanannya bersifat siatematis dan cenderung kaku.

4. Aplikasi matematika kurang nyata

Dapat dirasakan oleh siswa bahwa aplikasi matematika itu kurang nyata, bahkan siswa hanya menganggap bahwa matematika adalah kumpulan angka dan simbol-simbol. Oleh karena itu diperlukan media agar matematika dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu siswa juga dapat dengan mudah dalam mempelajari konsep-konsep dalam matematika.

5. Belajar matematika perlu fokus

Matematika memang tidah mudah dipahami, serta hirarkinya yang kaku sehingga membuat siswa menjadi kesulitan dalam mempelajari matematika. Maka dari itu siswa harus fokus

ketika guru sedang menerangkan materi matematika, sedangkan kebanyakan guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya. Akibatnya siswa menjadi cepat lelah dan bosan dalam belajar matematika, oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kreatifitas dalam pembelajaran matematika. Alat peraga dapat membatu guru untuk menyampaikan ide atau gagasannya dalam pembelajaran matematika agar siswa lebih aktif dan tidak bosan.

6. Citra pembelajaran matematika kurang baik

Pandangan siswa saat ini terhadap matematika memang kurang baik, mereka berpandangan bahwa pembelajaran matematika itu menakutkan, tegang, bosan dan banyak PR. Hal ini disebabkan karena guru kurang dapat mengkomunikasikan materi matematika yang bersifat kaku tersebut agar dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh siswa. Pembelajaran matematika di sekolah sampai saat ini umumnya dimulai dari penyampaian definisi atau pengertian dari suatu objek secara intuitif, dilanjutkan dengan pengoperasian terhadap objek tersebut, serta diakhiri dengan pemberian contoh kemudian pemberian tugas atau PR yang banyak sebagai latihan. Dalam pembelajaran matematika yang notabennya banyak siswa yang menganggap bahwa matematika itu sulit, penuh dengan rumus-rumus dan angka-angka, sehingga sebelum kegiatan pembelajaran dimulai siswa sudah menyerah dan merasa tidak akan mampu menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan, hal ini mengakibatkan siswa menjadi tidak dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu alat peraga dapat membantu guru untuk mengubah paradigma yang selama ini

berkembang pada masyarakat pada umumnya dan siswa khususnya.

7. Kemampuan kognitif siswa masih konkret

Pada dasarnya kemampuan kognitif siswa itu konkret, sedangkan materi matematika itu bersifat abstrak. Hal ini akan menjadi hambatan bagi siswa dalam pembelajaran matematika. maka untuk memahami konsep dan prinsip masih diperlukan pengalaman melalui obyek konkret (Soedjadi, 1995:1) Suatu konsep diangkat melalui manipulasi dan observasi terhadap obyek konkret, kemudian dilakukan proses abstraksi dan idealisasi. Jadi dalam proses pembelajaran matematika, peranan media/alat peraga sangat penting untuk pemahaman suatu konsep atau prinsip.



C. Persyaratan Pembuatan Media Pembelajaran Matematika

Dalam pembuatan media pembelajaran matematika, perlu diperhatikan beberapa hal diantaranya:

1. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan intruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pembelajaran.

2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.

3. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana dan praktis penggunaannya.

4. Keterampilan guru dalam menggunakannnya, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses belajar mengajar. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya.

5. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.

6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa, memilih media untuk pendidikan harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para siswa.

Menurut E. T Ruseffendi, dalam bukunya Pengajaran Matematika Modern seri keempat, beberapa persyaratan yang harus dimiliki alat peraga diantaranya sebagai berikut:

1. Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat)

2. Bentuk dan warnanya menarik

3. Sederhana dan mudah dikelola (tidak rumit)

4. Ukuran media disesuikan dengan ukuran fisik siswa

5. Dapat menyajikan konsep matematika, baik dalam bentuk real, gambar atau diagram

6. Dapat memperjelas konsep matematika sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa dan bukan sebaliknya (mempersulit pemahaman konsep matematika)

7. Media pembelajaran yang digunakan dapat menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi siswa

8. Media yang dibuat dapat meningkatkan motivasi siswa. alat peraga yang dpakai mudah digunakan oleh siswa.
 




Kunjungi Blog Ini >>





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat Peraga Bintang Ajaib Segi Lima

PYRAMIT (PHYTAGORAS DAN LIMIT)

Pengertian, Tujuan, Fungsi, Dan Manfaat Media Pembelajaran Matematika