ALAT PERAGA


Hallo sobat matematika!!

Kali ini saya akan membahas tentang alat peraga. Mulai dari apa sih sebenarnya alat peraga itu, apa saja fungsinya, bagaimana pemilihan penggunaan alat peraga itu, dan masih banyak lagi lagi. Ikuti terus ya setiap postingan baru saya. Semoga bermanfaat dan bisa membantu teman-teman semua.

Pengertian alat peraga

Menurut Estiningsih (1994) alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari. Alat peraga merupakan salah satu komponen penentu efektivitas belajar. Alat peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik. Penyediaan perangkat  alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai  dengan tipe siswa belajar. Contoh: papan tulis, buku tulis, dan daun pintu yang berbentuk persegipanjang dapat berfungsi sebagai alat peraga pada saat guru menerangkan bangun geometri dalam persegipanjang. Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar anak mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep yang dipelajari. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi alat peraga maka anak mempunyai pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti konsep. Sedangkan sarana merupakan media pembelajaran yang fungsi utamanya sebagai alat bantu untuk melakukan pembelajaran. Dengan menggunakan sarana tersebut diharapkan dapat memperlancar pembelajaran. Contoh: papan tulis, jangka, penggaris, lembar tugas (LT), lembar kerja (LK), dan alat-alat permainan.



Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi  seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis.

Apa sih Tujuan dari alat peraga itu?

Pelajaran tidak sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai proses empirik yang konkrit yang realistik serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan. Tujuan alat peraga adalah sebagai berikut :

1. Memberikan kemampuan berpikir matematika secara kreatif. Bagi sebagian anak, matematika tampak seperti suatu sistem yang kaku, yang hanya berisi simbol-simbol dan sekumpulan dalil-dalil untuk dipecahkan. Padahal sesungguhnya matematika memiliki banyak hubungan untuk mengembangkan kreatifitas.


2. Mengembangkan sikap yang menguntungkan ke arah berpikir matematika. Suasana pembelajaran matematika di kelas haruslah sedemikian rupa, sehingga para peserta didik dapat menyukai pelajaran tersebut. Suasana semacam ini merupakan salah satu hal yang dapat membuat para peserta didik memperoleh kepercayaan diri akan kemampuannya dalam belajar matematika melalui pengalaman-pengalaman yang akrab dengan kehidupannya.


3.  Menunjang matematika di luar kelas, yang menunjukkan penerapan matematika dalam keadaan sebenarnya. Peserta didik dapat menghubungkan pengalaman belajarnya dengan pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan keterampilan masing-masing mereka dapat menyelidiki atau mengamati benda-benda di sekitarnya, kemudian mengorganisirnya untuk memecahkan suatu masalah.


4. Memberikan motivasi dan memudahkan abstraksi. Dengan alat peraga diharapkan peserta didik lebih memperoleh pengalaman-pengalaman yang baru dan menyenangkan, sehingga mereka dapat menghubungkannya dengan matematika yang bersifat abstrak.



Dari tujuan di atas diharapkan dengan bantuan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat memberikan permasalahan-permasalahan menjadi lebih menarik bagi anak yang sedang melakukan kegiatan belajar. Karena  penemuan-penemuan yang diperoleh dari aktivitas anak biasanya bermula dari munculnya hal-hal yang merupakan tanda tanya, maka permasalahan yang diselidiki jawabannya itu harus didasarkan pada obyek yang menarik perhatian anak. Jadi bila memungkinkan hal itu haruslah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang mengarah pada bahan diskusi dalam berbagai cabang penyelidikan, misalnya dari buku, dari guru atau bahkan dari anak sendiri. Hal itu dapat ditentukan melalui peragaan dari guru dan diskusi yang melibatkan seluruh kelas atau oleh kelompok kecil/seorang anak yang bekerja dengan lembar kerja. Dengan menggunakan suatu lembar kerja, mereka dapat menggunakan bahan-bahan yang dirancang untuk mengarahkan dalam menjawab pertanyaan yang akan membantu mereka menemukan suatu jawaban yang dimaksudkan pada arti pertanyaannya. Oleh karena itusebaiknya setiap alat peraga dilengkapi dengan kartu-kartu atau lembar kerja atau petunjuk penggunaan alat untuk menjawab permasalahan. Dengan kata lain, tujuan penggunaan alat peraga adalah untuk mendemonstrasikan konsep yang abstrak ke dalam bentuk  visual.



Fungsi alat peraga 

Dalam proses pembelajaran alat peraga berfungsi :

1. Memecah  rangkaian pembelajaran ceramah yang monoton

2. Membumbui pembelajaran dengan  humor untuk memperkuat minat siswa belajar.

3. Menghibur siswa agar pembelajaran tidak membosankan.

4. Memfokuskan perhatian siswa pada materi pelajaran secara kongkrit.

5. Melibatkan siswa dalam proses belajar sebagai rangkaian pengalaman nyata.



Prinsip-Prinsip Umum Penggunaan Alat Peraga

Selain mempersiapkan langkah-langkah penggunaan alat peraga, seperti persiapan guru, lingkungan, persiapan peserta didik, maka perlu pula mengetahui prinsip-prinsip umum dalam penggunaan alat peraga, di antaranya sebagai berikut :

1. Penggunaan alat peraga hendaknya sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2. Alat peraga yang digunakan hendaknya sesuai dengan metode/strategi pembelajaran.

3. Tidak ada satu alat peragapun yang dapat atau sesuai untuk segala macam kegiatan belajar.

4. Guru harus terampil menggunakan alat peraga dalam pembelajaran.

5. Peraga yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan siswa dan gaya belajarnya.

6. Pemilihan alat peraga harus obyektif, tidak didasarkan kepada kesenangan pribadi.

7. Keberhasilan penggunaan alat peraga juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.



Persyaratan Alat Peraga

Menurut E.T. Ruseffendi (dalam Pujiati, 2009a) ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki alat peraga agar fungsi atau manfaat dari alat peraga tersebut sesuai dengan yang diharapkan dalam pembelajaran.

1. Sesuai dengan konsep matematika.

2. Dapat memperjelas konsep matematika, baik dalam bentuk real, gambar atau diagram dan bukan sebaliknya (mempersulit pemahaman konsep matematika)

3. Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat).

4.  Bentuk dan warnanya menarik.

5.  Dari bahan yang aman bagi kesehatan peserta didik.

6.  Sederhana dan mudah dikelola.

7.  Ukuran sesuai atau seimbang dengan ukuran fisik dari peserta didik.

8.  Peragan diharapkan menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi peserta didik, karena alat peraga tersebut dapat dimanipulasi (dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dipasangkan, dan sebagainya) agar peserta didik dapat belajar secara aktif baik secara individual maupun kelompok.

9.   Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah banyak.



Pemilihan Alat Peraga

Menurut Pujiati (2009a) pemilihan alat peraga yang tepat dan digunakan secara benar diharapkan dapat

       1. Mempermudah abstraksi,

       2. Memudahkan, memperbaiki, atau meningkatkan penguasaan konsep atau fakta,

       3. Memberikan motivasi,

       4. Memberikan variasi pembelajaran,

       5. Meningkatkan efisiensi waktu,





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat Peraga Bintang Ajaib Segi Lima

PYRAMIT (PHYTAGORAS DAN LIMIT)

Pengertian, Tujuan, Fungsi, Dan Manfaat Media Pembelajaran Matematika