MACAM-MACAM ALAT PERAGA


Assalamualaikum wr.wb

Hallo semuanya !! Pada minggu lalu saya sudah membahas pengertian alat peraga. Nah, pada minggu ini saya masih akan melanjutkan pokok bahasan pada minggu lalu. Saya akan menjelaskan apa saja sih macam-macam dari alat peraga itu dan selain itu saya juga akan membahas perbedaan antara media pembelajaran dan alat peraga itu sendiri. Untuk media pembelajaran saya juga sudah membahasnya pada bulan lalu ya. Stay tune terus sobat untuk uploud an setiap minggu nya. Semoga bermanfaat







Sudah kita ketahui bahwa metode belajar anak ternyata memengaruhi tumbuh kembang anak? Itu sebabnya di dalam pembelajaran pelajaran yang basic seperti matematika, banyak digunakan alat peraga matematika. Hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan sistem belajar dan mengajar dan juga menolong anak untuk bisa jelas matematika dengan gampang. Beberapa misal alat peraga matematika yang paling sering dipakai di sekolah jika neraca/timbangan bilangan, papan berpaku (geoboard), math domino dan tetap banyak lagi. Di samping mengoptimalkan sistem belajar mengajar, penggunaan alat peraga mendidik seperti ini mempunyai sebagian manfaat.bisa diartikan bahwa penggunaan alat peraga ternyata mempunyai pengaruh yang positif terhadap kreativitas dan energi ingat anak. Jadi, kini tak ada alasan lainnya kembali yang membuat Kita untuk mengurungkan niat menggunakan alat peraga matematika. Beberapa misal alat peraga matematika yang bisa Kita cobalah untuk memotivasi anak untuk mempelajari matematika diantaranya seperti berikut.

1.        Neraca Bilangan

Contoh alat peraga matematika yang pertama yaitu neraca bilangan atau timbangan bilangan. Neraca ini terdiri berasal dari sebuah timbangan dan sebagian kayu atau batu timbangan. Batu timbangan ini dibuat mempunyai bobot yang serupa dan tangan neraca diberi suatu batas-batas Mengenakan paku untuk menggantungkan batu timbangan. Alat peraga ini dipakai untuk mempelajari perhitungan pengurangan, perkalian, pembagian dan penjumlahan. Panjang tangan-tangan alat peraga matematika ini bisa dibuat dan disesuaikan dengan keperluan perhitungan.

2.      Papan Berpaku (Geoboard)

Selain neraca bilangan, misal alat peraga matematika setelah itu yaitu papan berpaku (geoboard). Alat peraga ini bisa berwujud atau persegi panjang dengan sebagian paku yang terpasang membentuk suatu pola tertentu yang mengakses dengan karet. Alat peraga ini amat sesuai dipakai di dalam mempelajari bermacam macam bangun datar dan memilih luas permukaan bangun datar. Penggunaan pola paku yang dihubungkan dengan karet ini nampak lebih nyata dan gampang dimengerti daripada menggunakan balok kayu, kertas dan bahan lainnya.

3.      Alat Peraga Jam Sudut

Alat peraga matematika jam sudut sering dipakai oleh siswa SD sampai SMP untuk jelas langkah membaca jam, pengenalan model sudut dan memilih besar sudut. Alat peraga mendidik ini terdiri berasal dari angka 1 sampai 12, lengkap dengan dua jarum jam seperti seperti jam asli. Jam sudut terdiri berasal dari dua lingkaran di mana lingkaran pertama dipakai sebagai papan jam dan lingkaran ke dua dipakai untuk mengukur besarnya sudut antara ke dua jarum jam.

4.      Kerangka Bangun Ruang

Untuk menolong anak jelas geometri atau bangun ruang, Kita bisa mengenalkan anak terhadap alat peraga kerangka bangun ruang. Alat peraga matematika ini bisa digunakan untuk mengenalkan sifat-sifat bangun ruang, bagian-bagian bangun ruang dan perhitungan geometri lainnya.

5.      Menara Hanoi

Contoh alat peraga matematika lainnya yaitu Menara Hanoi. Alat peraga menara Hanoi dikembangkan oleh Edouard Lusac, seorang pakar matematika di th. 1885. Permainan ini dibuat untuk menanamkan konsep urutan, paling sedikit, besaran, paling sedikit dan sama. Dalam permainan ini pemain diminta untuk memindahkan sejumlah cakram yang besarnya teratur.Secara tertentu alat peraga ini punya tujuan untuk melatih anak untuk berpikir logis, mendapatkan relasi antara jumlah loncatan minimum dan kepingan secara induktif.

6.      Dakon KPK dan FPB

Tahukah Kita bahwa dakon ternyata bisa digunakan untuk belajar matematika? Sebagai misal alat peraga matematika, Dakon KPK dan FPB merupakan permainan tradisional yang bisa dipakai untuk mengajarkan materi berkenaan FPB dan KPK berasal dari pasangan 2 bilangan atau lebih.Permainan dakon KPK dan FPB ini menyerupai permainan congklak tradisional yang digabungkan dengan pelajaran matematika dengan rangkaian permainan yang serupa dan bisa diajarkan terhadap siswa sekolah dasar. Untuk memainkan permainan ini, siswa wajib jelas kelipatan dan faktor berasal dari suatu bilangan sebelum akan jadi bermain.

Kemudian, siswa memasukkan biji dakon ke di dalam lubang yang merupakan faktor atau kelipatan berasal dari bilangan tersebut. Yang wajib diperhatikan adalah siswa wajib memilih bilangan terbesar berasal dari dua biji dakon yang terdapat di di dalam lubang untuk melacak FPB. Sedangkan untuk melacak KPK, memilih bilangan terkecil jika terdapat dua biji dakon di dalam lubang.

7.       Alat Peraga Matematika Tangram

Tangram sering disebut terhitung sebagai dengan Tujuh Keping Ajaib atau Bujursangkar Ajaib. Alat peraga ini terdiri berasal dari tujuh keping wujud geometri basic seperti satu bujursangkar (kecil), satu jajar genjang atau lima segitiga siku-siku serupa kaki. Alat peraga tangram digunakan untuk memudahkan siswa mempelajari wujud bangun datar dan bagaimana caranya membentuk bangunan-bangunan tertentu.

Siswa memainkan tangram dengan langkah merangkai potongan keping tangram dengan menempelkan antara segi yang serupa panjang untuk mendapatkan wujud bangunan geometri yang diinginkan. Permainan ini amat sesuai dimainkan oleh siswa sekolah basic yang sudah jelas konsep bentuk-bentuk bangun datar dan konsep kekongruenan. Awalnya siswa bisa diajarkan untuk membangun wujud bangunan yang simple baru sesudah itu berlanjut ke level yang lebih tinggi.


Di samping misal alat peraga matematika di atas, tetap ada sebagian alat peraga lainnya yang memadai menarik dan menggembirakan dimainkan sambil belajar. Yang wajib diperhatikan di dalam memainkan permainan alat peraga berikut adalah menyesuaikan alat peraga dengan usia siswa dan materi pelajaran yang sudah diberikan. Di samping perihal tersebut, alat peraga matematika ini bisa jadi suatu sarana pembelajaran yang menarik agar murid tak kembali cemas atau membenci pelajaran matematika.


Keuntungan Dan Kerugian Dalam Penggunaan Alat Peraga



Keuntungan

                       1.          Pengalaman Langsung.

                       2.         Membangkitkan Minat Siswa Untuk Menyelidiki.

                        3.        Melatih Seni Hidup Bersama.

                      4.         Menciptakan Kepribadian Bagi Guru Maupun Siswa.

                      5.         Membuat Siswa Menjadi Aktif.

                       6.        Merangsang Siswa Untuk Kreatif.



Kerugian

Menurut Ruseffendi (dalam Pijiati, 2009) penggunaan alat peraga tidak selamanya membuahkan hasil belajar yang lebih meningkat, lebih menarik dan sebagainya. Adakalanya meyebabkan hal yang sebaliknya yaitu meyebabkan kegagalan peserta didik dalam belajar dan Kegagalan itu akan tampak bila :

  1. Generalisasi konsep abstrak dari reprentasi hal-hal yang kongkrit tidak tercapai.
  2. Alat peraga yang digunakan hanya sekedar sajian yang tidak memiliki nilai-nilai yang tidak menunjang konsep-konsep dalam matematika.
  3. Tidak disajikan pada saat yang tepat.
  4. Memboroskan waktu.
  5. Diberikan pada anak yang sebenarnya tidak memerlukannya
  6. Tidak menarik dan mempersulit konsep yang dipelajari.



Perbedaan Alat Peraga Dan Media Pembelajaran

Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada fungsinya dan bukan pada substansinya. Suatu sumber belajar disebut alat peraga bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran saja; dan sumber belajar disebut media bila merupakan bagian integral dari seluruh proses atau kegiatan pembelajaran dan ada semacam pembagian tanggungjawab antara guru di satu sisi dan sumber lain (media) di sisi lain. Pembahasan pada pelatihan ini istilah media dan alat peraga digunakan untuk menyebut sumber atau hal atau benda yang sama dan tidak dibedakan secara substansial.

Rahardjo (1991) menyatakan bahwa media dalam arti yang terbatas, yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk:

Di sini media memiliki fungsi yang jelas yaitu memperjelas, memudahkan dan membuat menarik pesan kurikulum yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat memotivasi belajarnya dan mengefisienkan proses belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan sarana visual, di mana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 83% lewat indera penglihatan. Di samping itu dikemukakan bahwa kita hanya dapat mengingat 20% dari apa yang kita dengar, namun dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan didengar.



Daftar pustaka :







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat Peraga Bintang Ajaib Segi Lima

PYRAMIT (PHYTAGORAS DAN LIMIT)

Pengertian, Tujuan, Fungsi, Dan Manfaat Media Pembelajaran Matematika